Pada akhir bulan Agustus, tepatnya pada tanggal 30 Agustus
2024, pkl. 15.00 WIB, telah diadakan penandatanganan kerja sama antara STT
Aletheia dan Sinode Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jakarta.
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh:
- Pdt. Amos Winarto, Ph.D. (Ketua STT Aletheia)
- Pdt. Rony Samuel Lere Dawa, M.Th. (Wakil Ketua bidang Relasi
Publik)
- Pdt. Setyahadi (Ketua Umum Badan Pekerja Majelis Sinode
Gereja Kristen Indonesia (BPMS GKI)
- Pdt.
Suhud Setyo Wardono (Sekretaris Umum BPMS GKI)
Adapun dalam salah satu bentuk kerja sama disebutkan bahwa
Sinode GKI akan mendorong anggota sidi GKI untuk studi ke STT Aletheia dan
penempatan mahasiswa praktik pelayanan ke gereja-gereja di lingkungan Sinode
GKI. Kiranya melalui kemitraan ini, Tuhan Yesus makin
dipermuliakan dan menjadi berkat bagi kedua institusi dan bagi masyarakat secara luas. Soli deo gloria.
Posted on 02 September 2024
Sebagai
salah satu perwujudan dari penandatanganan kerja sama antara STT Aletheia
Lawang dengan Lingkar Filsafat (Circles) Indonesia adalah dengan
diselenggarakannya Seminar Teologi dengan tema “Perjamuan Kudus dalam Pemikiran Teologi John
Calvin” yang telah selesai diselenggarakan pada hari Kamis, 29 Agustus 2024,
pkl. 19.00 wib -selesai melalui kanal zoom meeting yg difasilitasi oleh Lingkar
Filsafat (Circles) Indonesia.
Dalam seminar yang diikuti
oleh lebih dari peserta dari berbagai kalangan tersebut, Pdt. Andry Saputra
Ligawan, M.Th. mengatakan bahwa Perjamuan Kudus diberikan kepada kita sebagai
meterai hati, nurani akan janji-janji yang terkandung dalam Injil mengenai
keberadaan kita sebagai pengambil bagian dalam tubuh dan darah-Nya, serta agar
kita mempunyai kepastian dan jaminan bahwa Perjamuan Kudus menumbuhkan kita
secara rohani. Oleh karena itu, dengan benar-benar mengambil bagian dalam
Perjamuan Kudus, kita menerima jaminan keselamatan yang sejati. Lebih lanjut
dalam presentasinya, Pdt. Andry juga mengatakan bahwa makna Perjamuan Kudus
bagi orang Kristen adalah sebagai makanan rohani yang akan menuntun orang-orang
percaya kepada hidup yang kekal, sebagai tanda yang mengacu pada materi yang
kasat mata, yaitu roti dan anggur perjamuan. Lambang tubuh dan darah-Nya, telah
dicurahkan bagi orang percaya sebagai bukti nyata yang melaluinya janji
keselamatan Allah dinyatakan, dan sebagai materai untuk menguatkan keimanan
orang-orang percaya, agar mereka tetap menatap masa depan dengan penuh
pengharapan karena mereka sungguh-sungguh telah menerima pengampunan Tuhan
melalui Kristus Yesus, dan pengampunan tersebut mengenai keselamatan adalah
abadi atau tidak bersifat sementara.
Seminar Teologi yang
diikuti oleh 198 peserta makin seru saat diadakan sesi tanya jawab yang setiap
pertanyaan dari peserta dapat dijawab dengan baik oleh nara sumber yang memang
berkompeten dalam bidangnya.
Kiranya
melalui kegiatan-kegiatan bersama ini, STT Aletheia makin dikenal di kalangan
umum dan kebenaran firman Tuhan makin dinyatakan. Soli deo gloria.
Posted on 30 August 2024
Dalam beberapa tahun terakhir,
para ahli geologi dan seismologi telah memperingatkan tentang meningkatnya
risiko gempa megathrust di berbagai wilayah Indonesia. Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahkan menyatakan bahwa terjadinya gempa megathrust
di Indonesia hanyalah masalah waktu. Pernyataan ini bukan untuk menimbulkan
kepanikan, melainkan sebagai peringatan akan pentingnya kesiapsiagaan. Mitigasi bukan hanya tentang bagaimana bertahan hidup saat bencana
terjadi, tetapi juga bagaimana membangun ketahanan jangka panjang untuk
meminimalkan dampak bencana.
Oleh karena itu, pada hari Jumat, 23 Agustus 2024, pkl.
13.00 WIB – selesai STT Aletheia mengadakan pelatihan tanggap bencana yang
diikuti oleh seluruh civitas academica STT Aletheia di Ruang Getsemani. Pembicara
pelatihan ini adalah Pdt. Yunus Sutandio, M.C.M. yang memberikan petunjuk dan langkah-langkah
praktis saat terjadi gempa bumi dan kebakaran, seperti misalnya jika terjadi
gempa bumi dan kita sedang dalam ruangan, kita harus berlindung di bawah meja
yang kokoh, melindungi kepala, leher dan mata dengan bantal/tas/buku, menjauhi
kaca/jendela kaca/lemari, dan tunggu sampai gempa berhenti untuk kemudian menuju
titik kumpul di luar gedung.
Dalam kesempatan itu juga diajarkan cara-cara
pemakaian Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jika terjadi kebakaran kecil dalam
gedung dan langkah-langkah praktis saat terjadi kebakaran besar dalam gedung,
seperti jika pandangan tertutup oleh tebalnya asap kebakaran, maka berjalanlah
dengan merayap pada tembok atau berpegangan pada tangga dan atur pernafasan
pendek-pendek serta gunakan tangga darurat. Beliau juga menambahkan bahwa tidak
disarankan pemakaian lift jika terjadi kebakaran besar dalam gedung karena
dikhawatirkan macet dan terjebak dalam lift tersebut.
Pelatihan diakhiri dengan praktik pemadaman api di
halaman gedung STT Aletheia yang diikuti dengan antusias oleh seluruh peserta
pelatihan dan Pdt. Yunus juga mengajarkan cara-cara pemakaian Alat Pemadam Api
Ringan (APAR) agar tepat sasaran dan efektif dalam memadamkan api kebakaran.
Dengan memitigasi bencana
yang akan dihadapi, diharapkan agar meminimalkan terjadinya korban jiwa dan
dampak kerusakan yang terjadi akibat bencana tersebut.
Posted on 26 August 2024