Sebagai kelanjutan dari Seminar dan Workshop Literature Searching yang telah
diadakan beberapa lalu, Prodi S-2 STT Aletheia kembali mengadakan Workshop Mendeley
Reference Management Training (MRMT) dengan tujuan melalui Aplikasi
Mendeley, mahasiswa S-2 mampu mempelajari cara efisien mengorganisir literatur
penelitian, membuat sitasi yang akurat, dan membangun daftar pustaka dengan
mudah.
Workshop yang diikuti oleh 18 peserta mahasiswa Prodi S-2 menghadirkan
nara sumber yang pengalaman dan berkopeten dalam bidangnya, Bpk. Yohanes
Setiawan, M.Th. (saat ini Beliau sedang menempuh studi di UGM Yogyakarta). Beliau
mengatakan bahwa Mendeley merupakan suatu aplikasi yang dikembangkan oleh
Elsevier, yang berguna untuk membuat sitasi (bodynote & daftar pustaka)
secara otomatis. Dan melalui Mendeley, penggunanya akan dimudahkan saat membuat
sitasi dan daftar pustaka karya ilmiah (jurnal, skripsi, tesis, dan disertasi),
dan tidak perlu lagi membuat sitasi secara manual yang ribet, sulit, dan lama.
Dalam kesempatan itu, diberikan kesempatan bagi peserta untuk menginstal
dan menggunakan aplikasi Mendeley beserta tips-tips agar peserta dapat maksimal
memanfaatkan aplikasi ini.
Dan di akhir workshop, peserta diberikan kesempatan untuk memberikan
penilaian/survei, berikut adalah beberapa tanggapannya, yaitu:
- · Menambah
wawasan baru untuk menulis paper
- · Tidak membuat
ribet, lebih praktis
- · Sangat membantu
dalam penulisan proposal atau tesis
- · Dapan
meminimalisir waktu pengetikan catatan kaki dan daftar pustaka
- · Memperlengkapi
peserta dalam mempermudah pengerjaan penulisan jurnal dan tugas penelitian di
zaman AI seperti ini
- · Pelatihan ini
bermanfaat untuk keberlanjutan kuliah khususnya dalam proposal dan tesis ke
depan
- · Sangat efektif,
waktu yg tidak lama utk menulis footnote dan reference. Dlm penulisan karya
Ilmiah.
- · Dapat
memberikan kemudahan dalam pembuatan karya ilmiah dengan baik.
- · Memangkas waktu
penulisan sitasi dan daftar pustaka
Posted on 15 July 2024
Sungguh menggembirakan ketika pada Sabtu, 13 Juli 2024, pkl. 08.00 – 18.00
WIB. STT Aletheia menjadi tuan rumah bagi terselenggaranya Seminar Hybrid
Indonesia Calvin Society (ICS) dengan tema Masihkah Benih Itu Tersimpan?
Calvin dan Calvinisme di Kalangan Gereja-gereja di Indonesia dengan pembicara
Prof. Dr. Yudha Thianto (P.J. Zondervan Chair and Professor of History of
Christianity and Reformed Theology at Calvin Theological Seminary, USA), Henny
William Booth Sumakul, Ph.D. (Kaprodi S-2 Pasca Sarjana Fakultas Teologi Universitas
Kristen Indonesia Tomohon) dan Amos Winarto, Ph.D. (Ketua STT Aletheia).
ICS kali ini juga diadakan call for paper yang diikuti oleh 9
peserta dari berbagai institusi, antara lain:
- · Calvinisme Di
Indonesia: Suatu Adaptasi (Agustinus M. L. Batlajery)
- · Ketuhanan Yang
Maha Esa: Pemikiran Politik Calvin, dan Agama Publik (Benyamin F. Intan)
- · The Unity of
the Church Based on Calvin’s Trinitarian Theology (Audy Santoso)
- · Calvin dan
Peran Manusia dalam Teater Kemuliaan Allah (Hendra Sugianto)
- · Khotbah Calvin Atas
Kitab Ayub dan Relevansinya bagi Gereja Masa Kini (Billy Kristanto)
- · Calvin dan
Reformator Sebagai Nabi (Jimmy Pardede)
- · Menimba Ulang
Doctorenambt: Tradisi Calvinis dan Jabatan Pengajar Gerejawi dari Jenewa dan
Belanda ke Gereja Masehi Injili di Minahasa (Joy Runia Bujung, Daniel Mandagi,
Ferol Rorong, Adhietya Wahyudi)
- · Pandangan John
Calvin Terhadap Peran Gereja dalam Usaha untuk Mengatasi Masalah Kemiskinan di
Tengah Masyarakat (Filbert Salomo)
- · Benih Gandum di
Sarkofagus Firaun dan Harpa Aeolian: Masa Depan Calvinisme Menurut Abraham
Kuyper (Surya Harefa)
Seminar Hybrid yang diikuti oleh total 106 peserta (64 on-site dan 51
online/zoom meeting) berjalan cukup lancar yang dibagi dalam 2 sesi:
- · Sesi pertama
dengan nara sumber Prof. Yudha Thianto dengan tema Masihkah Benih Tersimpan?
yang salah satu prakatanya mengatakan bahwa Calvinisme – bukan hanya
ajaran Calvin semata melainkan amalgamasi dari pemikiran teologis dari para
Reformator yang sependapat, termasuk Bucer (Strasbourg), Zwingli dan Bullinger
(Zurich), Peter Martyr Vermigli (Zurich) dan masih banyak lagi.
- · Sesi kedua
dengan nara sumber Henny William Booth Sumakul, Ph.D. dengan tema Kajian
Eklesiologi Calvin dalam Sakramen Perjamuan kudus di GMIM yang memberikan
refleksi teologi antara lain: Formulasi teologis Calvin sungguh sungguh riel di
tengah ibadah jemaat. Presentia Christi dalam formulasi Calvin dan Calvinisme
bukan tidak ada tetapi sungguh menyentuh iman jemaat dan menghadirkan terus
menerus dalam eksistensi gereja sebagai mater fidelium.
- · Sebagai penutup
sesi, ada pemaparan dari Amos Winarto, Ph.D. dengan tema Tuntutan Calvin: Batasan
atau Fondasi? Dinamika Disiplin Gereja dalam Kehidupan Bergereja di Indonesia yang
memberikan refleksi sebagai berikut:
ü Benih Disiplin
Gereja dari Calvin dan Calvinisme masih tersimpan dan terus bertumbuh kembang
di gereja di Indonesia (contoh: GKT)
ü Perkembangan
konsep disiplin gereja dan implementasinya dibatasi (tidak dapat dipisahkan)
dari konteks historis sebuah gereja berada
ü Kontekstualisasi
disiplin gereja di sebuah jaman berjalan seiring dengan relevansi disiplin
gereja di zaman tersebut (contoh: bagaimana dengan “ekskomunikasi” di gereja zaman
modern?)
Kiranya melalui seminar hybrid ini, peserta dapat kembali diingatkan
bahwa pengajaran dari para reformator terutama Calvin merupakan pengajaran yang
penting dalam beretika dan berperilaku dalam gereja dan bernegara yang perlu dikembangkan.
Dan dalam kesempatan itu, dengan disaksikan oleh peserta Seminar Hybrid juga diadakan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Kesepakatan Bersama ini adalah dalam rangka usaha kerjasama yang saling menguntungkan dalam memperkaya bidang pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat antara STT Aletheia yang diwakili oleh Pdt. Amos Winarto, Ph.D. sebagai Ketua STT Aletheia dan Pdt. Prof. Benjamin Intan, Ph.D. sebagai Ketua STT Reformed Injili Internasional (STTRII) Jakarta. Segala puji
bagi Tuhan.
Posted on 15 July 2024
Sebagai langkah antisipasi pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar -
Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan pemerintah, maka pada hari Jumat, 12 Juli
2024, pkl. 09.00 WIB telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU)
antara STT Aletheia dan STT Injili Abdi Allah (STTIAA) Trawas Mojokerto.
Salah satu poin kerja sama antara kedua institusi tersebut adalah pertukaran
mahasiswa secara berkala dalam bentuk pengambilan mata kuliah di kampus mitra
dengan SKS yang diperhitungkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan kampus asal.
Hal ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari kurikulum MBKM
Kemendikbud.
Dalam penandatanganan kesepakatan tersebut, bertindak sebagai wakil dari
STT Aletheia adalah Pdt. Amos Winarto, Ph.D. sebagai Ketua STT Aletheia dan Dr.
Thinna N. Woenardi, S.Th., M.pd. sebagai Ketua STT IAA Trawas Mojokerto.
Penandatanganan juga disaksiakan oleh beberapa dosen kedua institusi.
Kiranya melalui kerja sama ini, pelayanan bagi Tuhan makin menjadi
berkat bagi bangsa ini. Soli deo gloria.
Posted on 12 July 2024